(Dokumentasi pembelajaran Mikrotik TKJ SMKN 10 Garut)
PENDAHULUAN
Teknologi
Informasi merupakan elemen penting dalam
kehidupan. Peranan teknologi informasi pada aktivitas guru produktif TKJ
(Teknik Komputer dan Jaringan) pada saat ini memang begitu besar. Teknologi
informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan
dimana memberikan andil besar terhadap perubahan kehidupan apalagi di dunia pendidikan sekarang ini.
Ketika teknologi informasi belum berkembang
proses pembelajaran biasanya berlangsung
pada tempat dan waktu tertentu. Pertama kali komputer ditemukan, belum
bisa berkomunikasi dengan sesamanya. Pada saat itu komputer masih sangat
sederhana. Berkat kemajuan teknologi di bidang elektronika, komputer mulai
berkembang pesat dan semakin dirasakan manfaatnya dalam kehidupan kita. Saat
ini komputer sudah menjamur dimana-mana. Komputer tidak hanya dimonopoli oleh
perusahaan-perusahaan, universitas-universitas atau lembaga-lembaga lainnya,
tetapi sekarang komputer sudah dapat dimiliki secara pribadi seperti layaknya
kita memiliki radio.
Istilah
teknologi informasi mulai populer diakhir tahun 70-an. Pada masa sebelumnya
istilah teknologi informasi biasa disebut teknologi komputer atau pengolahan
data elektornik (elektronik data processing). Teknologi informasi didefinisikan
sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software), computer, komunikasi, dan elektronik
digital.
Proses
pembelajran adalah proses komunikasi antara guru dan peserta didik melalui
bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pembelajran, proses
pembelajaran sangat tergantung pada guru sebagai sumber belajar, dan saat
kondisi sekarang tidak lagi seperti itu, peserta didik bisa belajar apa saja
sesuai dengan minat dan bakat belajar tanpa terbatas ruang dan waktu, itu
dikarenakan peran teknologi sangat berpengaruh.
Untuk
itu, lembaga pendidikan sebagai suatu institusi yang bertujuan untuk
meningkatkan sumber daya manusia diharapkan mampu memberikan yang terbaik
dengan melakukan terobosan berikut upaya perbaikan dengan tujuan untuk
peningkatan kualitas proses dan produk pendidikan.. Untuk membangun sistem
pendidikan Indonesia yang berkualitas diperlukan adanya dukungan seluruh
komponen secara menyeluruh dan berkesinambungan.
LANDASAN
TOERI
A. Peran
Teknologi Informasi
Dalam
kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi
merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini,
maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak
berperan dalam bidang-bidang antaranya Bidang pendidikan(e-education).
Teknologi
informasi (Information Technology) biasa disingkat TI, IT atau infotech. Dalam Oxford English Dictionary (OED2) edisi ke-2 mendefinisikan
teknologi informasi adalah hardware
dan software, dan bisa termasuk di
dalamnya jaringan dan telekomunikasi yang biasanya dalam konteks bisnis atau
usaha. Menurut Haag dan Keen (1996),
Tidak
dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi
teknologi komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi seakan-akan tidak
dapat dipisahkan, sehingga lahirlah istilah TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) yang sangat populer sekarang ini. Perpaduan keduanya semakin
berkembang cepat dengan adanya media Internet. Teknologi internet telah merubah
cara orang berkomunikasi.Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang
membantu manusia bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi. Menurut Martin (1999), Teknologi
informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim informasi.
Sementara Williams dan Sawyer (2003), mengungkapkan bahwa teknologi informasi
adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Sumber:
Gufron Rajo Kaciak: Pengertian dan Definisi Teknologi Informasi: http://guru.gufron.com/artikel/pengertian-dan-definisi-teknologi-informasi/1/
Dari
definisi di atas, nampak bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer, tetapi juga termasuk teknologi telekomunikasi. Dengan kata
lain bahwa teknologi informasi merupakan hasil konvergensi antara teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi.
e-Education, istilah ini mungkin masih
asing bagi bangsa Indonesia. e-education
(Electronic Education) ialah istilah penggunaan IT di bidang Pendidikan.
Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap
sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu
sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia,
dan bagaimana kualitasnya?) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia
untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah
banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar
menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui
Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin
membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
Globalisasi
telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan
tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka
(Mukhopadhyay M., 1995).
Perkembangan
Teknologi Informasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan
khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan
berkembangnya penggunaan Teknologi Informasi
ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
- Dari
pelatihan ke penampilan
- Dari
ruang kelas ke di mana dan kapan saja
- Dari
kertas ke “on line” atau saluran
- Fasilitas
fisik ke fasilitas jaringan kerja
- Dari
waktu siklus ke waktu nyata
Sistem
Pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi
unsur-unsur manusiawi material falsilitas, perlengkapan dan prosedur yang
berinteraksi untuk mencapai satu tujuan (Hamalik, 2003).Belajar adalah mencari
:Pengetahuan, Ketrampilan,Teknik, Sikap, Pengalaman.
Media
Pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan
(pengetahuan, ketrampilan, dan sikap), serta dapat merangsang pikiran, perasan,
perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar
terjadi, bertujuan, dan terkendali. Adapun komponen dari media pembelajaran itu
sendiri adalah Teks, Foto, gambar, audio, video, animasi.
Penggunaan TIK dalam Media Pembelajaran adalah sebagai
berikut :
- Searching;
search engine
- Collecting,
MP3, garfik, animasi, video
- Creating,
membuat web, membuat game
- Sharing,
web pages, blog
- Communicating,
e-mail, IM, chat
- Coordinating,
workgroups, mailing list
- Meeting,
forum, chatroom
- Socializing,
beragam kelompok sosial on line
- Evaluating,
on line test, on line advisor
- Buying-Selling online
- Gaming,
game online
- Learning,
jurnal online, riset online
Kelebihan
Penggunaan TI Dalam Pendidikan
Sistem
pembelajaran lebih inovatif dan
interaktif.
Ø Menjangkau
seluruh peserta didik di berbagai tempat dengan mutu yang sama.
Ø Mendorong
guru berkreasi dalam mencari terobosan pembelajaran.
Ø Kemampuannya
menggabungkan teks, gambar, audio
dan animasi merangsang panca indera.
Ø Menimbulkan
minat dan menambah motivasi peserta didik.
Ø Mampu
memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk disampaikan dibandingkan
jika melalui penjelasan satu arah atau
alat peraga konvensional
Ø Memungkinkan
pembelajaran mandiri karena sistem penyimpanan yang fleksibel sehingga tidak
terbatas waktu dan tempat serta dapat digandakan.
E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh
(distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer
dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk
belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara
fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas.
E-Learning
memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri
kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran
yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain.
Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line
atau archieved.
Pembelajar
belajar dari komputer di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal
ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah
disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di sekolah,
atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu
belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran
Pembelajaran dengan
perangkat Komputer
E-Learning
disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat
dilengkapi perangkat multimedia,
dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Jaringan local Area Network. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan
intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa
ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran
dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas
konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
E-Learning
bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum,
silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan
jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri), e-Learning ditunjang oleh para ahli di
berbagai bidang terkait. Educationment
(education dan entertainment) Teknologi
Informasi memberikan peran pada dunia pendidikan agar lebih nyaman dalam
penyerapan ilmu. Tidak monoton dan mengasyikkan seperti dengan adanya audio visual, video, dan
lain-lain
B. Faktor-Faktor
Pendukung Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
Teknologi
informasi yang merupakan bahan pokok dari e-learning itu sendiri berperan dalam
menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur, akuntabel dan
terpecaya.Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa fakor yang
mempengaruhi teknologi informasi yaitu:
- Infrastruktur,
agar teknologi informasi dapat berkembang dengan pesat ,pertama dibutuhkan
infrastruktur yang memungkinkan akses informasi di manapun dengan
kecepatan yang mencukupi.
- Sumber
Daya Manusia, menuntut ketersediaan human brain yang menguasai teknologi
tinggi.
- Kebijakan,
menuntut adanya kebijakan berskala makro dan mikro yang berpihak pada
pengembangan teknologi informasi jangka panjang.
- Finansial,
membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembaga keuangan lain untuk
menyokong industri teknologi informasi.
- Konten
dan Aplikasi, menuntut adanya informasi yang disampai pada orang, tempat,
dan waktu yang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten
tersebut dengan nyaman pada penggunanya.
Beberapa
kendala dalam mengembangkan daya tampung institusi pendidikan/ latihan antara
lain: terbatasnya dana untuk menambah lahan, bangunan dan gaji tenaga pengajar
dan terbatasnya sumber daya manusia yang akan menjadi pengajar pada institusi
yang akan di bangun. Kendala lain berasal dari pihak yang akan mengikuti
program pendidikan itu sendiri. Karena sebagian besar dari mereka telah
bekerja, mempunyai keluarga dan belum tentu tempat tinggalnya dekat dengan
institusi yang menawarkan program yang mereka inginkan. Keadaan ini tidak
spesifik hanya terjadi di Indonesia, namun terjadi banyak negara yang telah
menerapkan sistem pendidikan jarak jauh/terbuka (SEAMEO-INNOTECH, 1995).
Sebagai
konsekuensi dari keadaan yang digambarkan dari fakta-fakta yang telah diungkap
di atas jelas bahwa sistem pendidikan/pengajaran lain perlu dikembangkan. Salah
satu sistem yang dapat dipakai adalah sistem yang telah diterapkan di
Indonesia, yaitu sistem pendidikan terbuka atau jarak jauh. Sistem pendidikan
terbuka yang diterapkan dewasa ini masih belum memanfaatkan teknologi yang
telah diterapkan di Indonesia secara optimal khususnya teknologi informasi dan
telekomuikasi.
KESIMPULAN
Semua
hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap peserta didik
memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Peserta didik
memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan
proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran
yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting
lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran
guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran
dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber
informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi.
Informasi
melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia
pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan
menggunakan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai
menerapkan pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat
yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi
terutama informasi dalam dunia pendidikan. Salah satu metode yang mulai
diterapkan yaitu pembelajaran distance learning. Metode distance learning
merupakan suatu metode alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang
pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang
ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas.
Pengembangan
Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada hakekatnya ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kenyataan menunjukan TIK telah membawa
perubahan penting dalam perkembangan peradaban dunia terutama ekonomi. Bahkan
abad ke-21 diyakini akan menjadi abad baru yang disebut era informasi-ekonomi
(digital-economic) dengan cirri khas perdagangan yang memanfaatkan peralatan
elektronik (electronic commerce). Keadaan ini mengakibatkan adanya pergeseran
paradigma strategis pembangunan masyarakat dunia dari era industri menuju
informasi.
Dari
berbagai peranan TIK salah satunya yaitu peranan Teknlogi Informasi dan
Komunikasi di bidang pendidikan (e-education)
tidak dapat dihindarkan lagi. Misalnya tidak mungkin lagi mengecek jumlah peserta
didik yang hadir mengikuti pelajaran dari tahun ke tahun hanya dengan catatan
di buku tahunan saja, demikian juga hasil nilai peserta didik yang diperoleh
selama mengkuti pendidikan hanya mengandalkan buku nilai guru, leger sekolah
atau buku induk sekolah , begitu pula pekerjaan sederhana apapun pekerjaan akan
menjadi lebih efisien jika menggunakan computer.
Pendidikan yang menggunakan sarana TIK terutama internet biasa disebut e-education
Perkembangan
TIK di bidang pendidikan memungkinkan adanya sistem belajar jarak jauh dengan
menggunakan media internet untuk menghubungan antara peserta didik dengan gurunya.
Melihat nilai peserta didik secara online, mengecek keuangan, mengecek jadwal
kuliah mengirimkan berkas tugas yang diberikan guru. Sistem pendidikan TIK terbukti
telah berhasil menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan nilai rata-rata
ujian.
Ternyata
banyak sekali manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kehidupan kita
sehari-hari. Misalnya dalam bidang pendidikan. Dengan pendidikan dimungkinkan
terjadinya penyebarluasan Teknologi Informasi dan transformasi ilmu pengetahuan
untuk sektor-sektor pendidikan. Para peserta didik yang duduk di bangku sekolah
dan peserta didik juga terbantu dengan adanya internet dalam mengerjakan tugas
sekolah atau tugas kuliah. Para peserta didik dapat mencari bahan skripsi di
internet atau para peserta didik mencari bahan tugas makalahnya di internet.
Dengan adanya pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah, para peserta
didik dapat belajar dan memanfaatkan TIK dalam kehidupan mereka sehari-hari
dengan baik.
Harus
kita sadari, TIK khususnya internet hanyalah merupakan alat bantu saja dan
bukan menjadi solusi dalam dunia pendidikan, formal maupun nonformal.
Bagaimanapun pendidikan yang bermutu didapat dari para pendidik yang bermutu ditambah
dukungan pemerintah dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang di implementasikan dengan benar dan kreatif.
DAFTAR
PUSTAKA
DEPDIKBUD.
(1996). GER and NER of Secondary Education (General + Islamic). [Online].
Available: URL. File: http://www.pdk.go.id/New/2nd.html
NIME
& UNESCO. (1994). A survey of distance education in Asia and the Pacific.
Chiba, Japan: National Institute of Multimedia Education.
SEAMEO-SEAMES.
(1995). SEAMEO position paper on distance education. Proceeding of 30th SEAMEC
Conference (MC-30/WP/19)
Mulyasa,
E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Cetakan Ketiga. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.