A.
Komputer
a.
Pengertian
Komputer
Definisi
Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung.
Karena luasnya bidang garapan ilmu
komputer, para pakar dan peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan
termininologi komputer.
Menurut
Hamacher , komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat
menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program
yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.
Menurut
Blissmer, komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan beberapa
tugas sebagai berikut:
a) Menerima
input
b) Memproses
input tadi sesuai dengan programnya
c) Menyimpan
perintah-perintah dan hasil dari pengolahan
d) Menyediakan
output dalam bentuk informasi
Sedangan
Fuori berpendapat bahwa komputer adalah
suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat,
termasuk perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari
manusia.
b.
Komponen-komponen
komputer
Komponen
– komponen dalam sistem komputer terbagi 3, yang tidak bisa terpisahkan yaitu :
1. Hardware
( Perangkat Keras )
- · Processing Device
- · Input Device
- · Output Device
- · Storage Device
2. Software
( Perangkat Lunak )
- · Operating System
- · Application Program
- · Language Program
3. Brainware
( Orang Yang MengoperasikanKomputer )
c.
Penggolongan
Komputer
Penggolongan
Komputer Literatur terbaru tentang komputer melakukan penggolongan komputer
berdasarkan tigal hal: data yang diolah, penggunaan, kapasitas/ukurannya, dan
generasinya.
1. Berdasarkan
Data Yang Diolah
- · Komputer Analog
- · Komputer Digital
- · Komputer Hybrid
2. Berdasarkan
Penggunannya
- · Komputer Untuk Tujuan Khusus (Special Purpose Computer)
- · Komputer Untuk Tujuan Umum (General Purpose Computer)
3. Berdasarkan
Kapasitas dan Ukurannya
- · Komputer Mikro (Micro Computer)
- · Komputer Mini (Mini Computer)
- · Komputer Kecil (Small Computer)
- · Komputer Menengah (Medium Computer)
- · Komputer Besar (Large Computer)
- · Komputer Super (Super Computer)
4. Berdasarkan
Generasinya
Teknologi
informasi dan komputer pada awal abad ke-21 ini telah menunjukkan perkembangan
yang signifikan. Teknologi ini pada prinsipnya adalah untuk melayani kebutuhan
informasi secara tepat waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran
(relevant). Informasi memenuhi kebutuhan tepat waktu jika dapat tersedia pada
saat dibutuhkan, sehingga memerlukan kecepatan proses. Kebutuhan tepat guna
akan terpenuhi jika informasi yang dihasilkan benar sehingga mendukung
pengambilan keputusan yang benar. Sementara penggunaan informasi tersebut baru
dapat dirasakan manfaatnya jika diberikan kepada orang yang tepat dan
benar-benar memerlukannya, sehingga informasi juga harus relevan terhadap
penggunanya.
Perkembangan
teknologi komputer tidak hanya mencakup teknologi yang digunakan, tetapi juga
merambah sampai ke metoda pengembangan sistem informasi dan konsep-konsep yang
merupakan bagian infrastruktur dari suatu sistem dan teknologi informasi.
Dengan ditemukannyanya abakus sebagai alat hitung biasa, sampai memasuki
Komputer generasi pertama sebagai tonggak sejarah komputer modern dari 6 dekade
yang lalu. Perkembangan komputer hingga saat ini sudah memasuki komputer
generasi kelima. Sejarah Komputer Modern
dari Generasi ke Generasi yakni :
Generasi
pertama ini dikenal sebagai gelombang one computer, many people atau satu
komputer, banyak pemakai. Era ini ditandai dengan digunakannya teknologi
Mainframe yang mulai berkembang pada awal tahun 40-an. Teknologi ini mencapai
puncak kepopuleran pada tahun 70-an sampai awal 80-an. Namun, seiring
perkembangan teknologi komputer, pada pertengahan 80-an, Mainframe sudah mulai
ditinggalkan karena tergeser oleh teknologi mini computer dan Personal Computer
(PC).
Walaupun
komputer sebelum tahun 1946 sudah elektronik, tetapi tidak dimasukkan sebagai
komputer generasi pertama. Komputer generasi pertama di mulai pada tahun 1946,
karena komputer generasi ini adalah komputer elektronik yang menggunakan konsep
Stored Program (operasi komputer di kontrol oleh program yang disimpan di
memori komputer, sedang komputer elektronik sebelumnya program tidak dapat
disimpan di memori komputer, hanya tiap-tiap instruksi dibacakan ke komputer,
sedang program adalah kumpulan dari instruksi).[7]
Stored
Program merupakan suatu konsep yang cukup dramatis. Dengan Stored Program,
tidak perlu merubah isi komponen dalam komputer untuk masing-masing aplikasi
baru yang berbeda. Hanya program baru untuk aplikasi itu saja yanh dibacakan ke
komputer dan disimpan di memori komputer. Program dibuat dengan bahasa mesin,
yang terdiri dari instruksi-instruksi angka 0 dan 1 di dalam urutan-urutan yang
tertentu.
Perkembangan
komputer lain pada masa itu adalah Electronic Numerical Integrator And Computer
(ENIAC), ENIAC mulai dibuat tahun 1942 di Moor School of Electrical Engineering
yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of
Pennsylvania. ENIAC merupakan komputer yang berukuran besar, membutuhkan tempat
lebih dari 500 m2 , Volume 105 m3, Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 75.000 relay dan saklar, 10.000 Kapasitor,
70.000 resistor, dan 5 juta titik solder. Berat ENIAC lebih dari 30 ton. ENIAC
mempunyai suatu memori yag terdiri dari 20 buah accumulator, masing-masing
accumulator dapat menyimpan 10 digit bilangan. ENIAC mampu melakukan 5000 buah
pertambahan 10 digit angka dalam waktu 1 detik dan mampu melakukan 300 buah
perkalian dalam waktu 1 detik. ENIAC dapat mengolah data dalam waktu sehari
untuk pekerjaan yang dilakukan selama 30 hari oleh komputer sebelumnya atau 300
hari bila dikerjakan oleh tangan secara manual. Semua input dan output
dilakukan dengan kartu plong.[8]
Komputer
tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar
160kW. Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W.
Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose
computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I. Pada
pertengahan tahun 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan Tim
University of Pennsylvania dalam usaha membangun konsep desain komputer yang
hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer.
Beberapa
bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common
Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum
digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan
kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh
manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer.
Berbagai macam karir baru bermunculan (programmer, analyst, dan ahli sistem
komputer).
Berdasarkan
konsep Von Neumann, maka Mauchly dan Eckert berusaha membuat komputer yang
lebih canggih dari ENIAC, yaitu yang diberi nama EDVAC (Electronic Discrete Variable
Automatic Computer).[9]
Negara
Inggris tidak ketinggalan. Universitas Cambridge membangun komputer juga yang diberi nama
EDSAC (Electronic Delayed Stroge Automatic Computer). Melihat potensi besar
yang muncul dengan kelahiran komputer, maka Eckert dan Muchly mendirikan
perusahaan swasta pembuat komputer komersial pertama yang diberi nama UNIVAC
(Universal Automatic Computer), dan sampai sekarang ini masih ada dan bergabung
dengan perusahaan Burrough dengan nama baru yaitu : Perusahaan UNISYS.
Komputer
komersial diawali oleh UNIVAC (Universal Automatic Computer). Ini merupakan
sebuah komputer yang dibangun oleh dua ilmuan yaitu Mauchly dan Echert serta
digunakan pada sensus Amerika Serikat pada tahun 1947. Kemudian, secara garis
besar komputer ini digunakan pada tahun 1942 hingga tahun 1955. Selanjutnya
bermunculan perusahaan – perusahaan yang ikut membuat komputer, tercatat pada
masa itu antara lain adalah IBM, Burroughs, RCA, Honeywell.[10]
Dengan
terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang
tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploitasi potensi
strategis yang dimiliki komputer. Hal ini tentu saja meningkatkan pendanaan
pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun
1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah Komputer Z3, untuk
mendisain pesawat terbang dan peluru kendali.
Adapun
Ciri-ciri komputer generasi pertama, yakni ;
1. Menggunakan
vacum tube ( Tabung Hampa Udara) sehingga komputer generasi pertama ini memiliki
ukuran yang sangat besar
2. Menggunakan
bahasa mesin sehingga kecepatan kerjanya sangat lambat dan memiliki memori yang
sangat kecil.
3. Untuk
menjalankannya membutuhkan panas yang sangat tinggi.
4. Kemampuan
ENIAC hanya dapat melaksanakan 300 operasi perkalian tiap detik.
5. Program
hanya dapat di buat dengan bahasa mesin
6. Menggunakan
konsep stored program dengan memori utamanya adalah magnetic core storage.
7. Prosesnya
kurang cepat
8. Membutuhkan
daya listrik yang besar
9. Orientasinya
lebih utama pada aplikasi bisnis[11]
Selain
itu, Adapun kelebihan dan kekurangan komputer generasi pertama, yakni
Kelebihan
:
Dapat
menghitung data dalam hitungan milidetik
Mempunyai
vacuum tube yang memungkinkan komputer modern dibuat
Kekurangan
:
1. Ukurannya sangat besar
2. Mengkonsumsi sangat banyak energi
3. Cepat panas karena terdapat ribuan vacuum
tubes
4. Belum dapat diandalkan untuk melakukan
pekerjaan berat
5. Memerlukan AC
6. Pemeliharaan yang rumit
7. Biaya produksi yang mahal
8. Penggunaanya yang masih terbatas
9. Lambat dalam bekerja
10. Kemampuan pemrograman terbatas
11. Bahasa mesin terbatas
12. Kapasitas penyimpanan data sangat kurang
13. Tidak fleksibel dan sulit untuk dipindahkan
“Kelahiran
komputer generasi kedua, diawali dengan penemuan semi konduktor”.[12]
Semi kondukter adalah suatu bahan yang
bersifat sebagai setengah penghantar arus listrik. Sebagai penghantar
kemampuannya tidak sebaik tembaga. Bahan semi konduktor ini ternyata dapat
dipakai untuk membuat suatu alat yang bernama Transistor. Alat ini mempunyai
cara kerja yang mirip dengan Tabung hampa, sehingga dapat dipakai untuk
menggantikan fungsi tabung hampa. Dengan demikian maka komponen-komponen
komputer yang mulanya dibuat dengan menggunakan tabung hampa sekarang dapat
digantikan dengan Transistor.
Transistor
ditemukan di Bell Laboratories pada tahun 1947 oleh John Bardeen, William
Shockley dan Walter Bratain. Shockley membuat perusahaan yang diberi nama
Schockly semicoductor pada tahun 1955.
Perusahaan ini berlokasi di Palo Alto California. Kemudian beberapa pegawai
perusahaan Shockley membuat perusahaan baru yang bernama Fairchild
Semiconductor, dan selanjutnya beberapa pegawai Fairchild membuat perusahaan
baru yang menjadi sangat terkenal sampai sekarang ialah Intel Corporation.
Salah satu dampak nyata penggunaan transistor adalah ukuran komputer yang
berkurang. Hal itu karena vacuum tubes yang diganti dengan berbagai transistor
di dalam komputer tersebut.
Pada
awal tahun 1960-an,mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di
bidang bisnis, di Universitas, dan di pemerintahan, Contoh dari komputer yang
hadir pada generasi kedua ini adalah IBM 7094 series, IBM 1400 series, dan CDC
164, UNIVAC 1107, Honeywell 1604 dan lain-lain. Komputer-komputer generasi
kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Pada masa
ini perangkat lunak juga mulai berkembang. Para ahli perangkat lunak mulai
mengembaikan bahasa komputer Aras tinggi
yang dapat dipakai oleh orang awam untuk menyusun program komputer. Bahasa Aras
Tinggi yang pertama dikembangkan adalah bahasa FORTRAN (Formula Translation).
Hail ini semakin memacu perkembangan komputer.[13]
Komputer
yang hadir pada generasi kedua ini juga memiliki komponen-komponen yang dapat
diasosiasikan dengan Komputer pada saat ini : printer, penyimpanan dalam
disket, memory, sistem operasi, dan
program. Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang
diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh
bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses
informasi keuangan.
Adapun
Ciri-ciri komputer generasi kedua, yakni :
Komponen
yang dipergunakan adalah transistor untuk sirkuitnya
Program
dapat dibuat dengan bahasa tingkat tinggi
Kapasitas
memori utama sudah cukup esar dengan pengembangan dai magnetic core storage,
dapat menyimpan puluhan ribu karakter
Menggunakan
simpanan luar megnetic tape dan magnetic disk yang berbentuk removable disk
atau disk pack
Pengolahan
data sedikit lebih cepat dibandingkan dengan komputer generasi pertama.
Kebutuhan
panasnya tidak terlalu tinggi.
Ukuran
fisiknya lebih kecil dari ukuran komputer generasi pertama.
Proses
operasi sudah cepat, dapat memproses jutaan operasi per-detik
Orientasinya
tidak hanya pada aplikasi bisnis, tetapi juga ke aplikasi teknik
Mempunyai
kemampuan Proses real time dan time sharing[14]
Selain
itu, terdapat juga kelebihan dan kekurangan komputer generasi kedua, yakni :
Kelebihan
:
1. Lebih kecil dibandingkan dengan komputer
generasi pertama.
2. Komputer lebih handal
3. Menggunakan sedikit energi sehingga tidak
membuat komputer terlalu panas
4. Penggunaan komersial yang lebih luas
5. Portabilitas yang lebih baik dibandingkan
dengan komputer generasi pertama
6. Kecepatan yang lebih baik dan bisa
menghitung data dalam mikrodetik
7. Menggunakan peripheral lebih cepat
seperti tape drive, disk magnetik, printer, dll
8. Akurasi meningkat
Kekurangan
:
1. Sistem pendingin yang masih diperlukan
2. Perawatan konstan yang sangat diperlukan
3. Produksi komersial yang sulit
4. Hanya digunakan untuk tujuan tertentu
5. Mahal dan tidak fleksibel
6. Kartu Puch digunakan untuk input
· Generasi
Ketiga (1965-1970)
Kelahiran komputer ketiga di tandai dengan berkembangnya teknologi pembuatan untai Terpadu (IC = Integrated Circuit)[15]. Komputer generasi ketiga menggunakan sistem sirkuit terpadu ( IC ). Jack Kilby mengembangkan konsep sirkuit terpadu pada tahun 1958 dan Ini adalah penemuan penting dalam bidang komputer. IC pertama kali ditemukan dan digunakan pada tahun 1961 denga ukuran sebuah IC sama dengan ¼ inci persegi.
Transistor
tetap digunakan pada komputer generasi ketiga karena sebuah chip IC dapat
berisi ribuan transistor. Beberapa hal yang ditonjolkan melalui pengembangan
komputer generasi ketiga ini adalah komputer yang menjadi lebih kecil
ukurannya, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih murah. Sekitar tahun
1970 komputer generasi ini sudah dapat dibeli di pasaran. Contoh-contoh
komputer generasi ketiga adalah IBM 370, IBM System/360, UNIVAC 1108, dan
UNIVAC AC 9000.
Walaupun
transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor
menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak
bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan
masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan
sirkuit terintegrasi (IC: integrated circuit) di tahun 1958. IC
mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil
yang terbuat dari pasir kuarsa. Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih
banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut
semikonduktor.
Hasilnya,
komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam
chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem
operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai
program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang berfungsi
untuk memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
Pada
saat itu mulai juga dikembangkan alat bantu magnetis yang berupa cakram
magnetis yang dapat dipakai sebagai alat akses langsung, demikian juga sistem
pemakaian komputer secara online dengan menggunakan terminal jarak jauh mulai
dikembnagkan. Banyak perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan fasilitas komputer
secara online, antara lain perusahaan penerbangan.[16]
Adapun
Ciri-ciri komputer generasi ketiga, yakni :
Komponen
yang dipergunakan adalah IC dan Menggunakan MIC (Monolotic Itered Circuit)
Peningkatan
dari Sofwarenya
Memiliki
memori lebih besar dari generasi kedua
Memiliki
kecepatan yang lebih besar dan lebih tepat
Memiliki
ukuran fisik yang lebih kecil dari generasi kedua
Menggunakan
penyimpanan luar yang sifatnya random access
Penggunaan
listrik lebih hemat
Memungkinkan
untuk melakukan multiprocessing, yaitu dapat memproses sejumlah data dari
sumber-sumber yang berbeda pendapat pada waktu yang bersamaan dan
multiprogramming, yaitu dapat mengerjakan beberapa program sekaligus.
Pengembangan
dari alat input-output yang menggunakan visual display terminal yang bisa
menampilkan gambar-gambar dan grafik, dapat menerima dan mengeluarkan suara,
serta penggunaan alat pembaca tinta megnetik yaitu MICR reader.
Kemampuan
melakukan komunikasi data dari satu komputer dengan komputer lainnya.[17]
Selain
itu, adapun kelebihan dan kekurangan komputer generasi ketiga, yakni :
Kelebihan
:
Lebih
kecil dibandingkan dengan generasi sebelumnya
Lebih
handal
Energi
yang diperlukan lebih sedikit
Menghasilkan
sedikit panas dan jauh lebih seidkit dibandingkan dengan komputer sebelumnya
Kecepatan
yang lebih baik dan bisa menghitung data dalam nanodetik
Kipas
sudah digunakan untuk pembuangan panas untuk mencegah kerusakan
Biaya
pemeliharaan rendah karena kegagalan hardware yang jarang sekali terjadi
Bertujuan
untuk penggunaan secara umum
Dapat
digunakan untuk bahasa tingkat tinggi
Kapasitas
dan sistem penyimpanan yang baik
Serbaguna
lebih
murah
Akurasi
yang lebih baik
Produksi
komersial meningkat
Mouse
dan keyboard sudah mulai digunakan
Kekurangan
:
1. Memerlukan AC
2. Membutuhkan Teknologi yang sangat canggih
untuk pembuatan chip IC
· Generasi
Keempat (Sejak tahun 1970)
Sejak
tahun 1970, ada dua perkembangan yang kemudian dianggap sebagai komputer
generasi keempat, yang pertama adalah penggunaan Large Scale Integration (LSI)
atau disebut juga dengan nama Bipolar Large Scale Integration. LSI merupakan
pemadatan beribu-ribu IC yang dijadikan satu dalam sebuah Chip. Istilah chip
digunakan untuk menunjukkan suatu lempengan persegi empat yang memuat rangkaian
terpadu (IC). LSI kemudian dikembangkan menjadi VLSI (Very Large Scale Integration).
Yang kedua adalah dikembangkannya komputer mikro yang menggunakan
microprocessor dan semiconductor yang berbentuk chip untuk memori komputer
(internal memory), sedang komputer generasi sebelumnya masih menggunakan
magnetic core storage.
Sejarah
perkembangan komputer generasi keempat dimulai dengan penemuan
mikroprosesor.[18] Mikroprosesor ini berisi ribuan sirkuit terpadu atau
integrated circuit (IC). Ted Hoff menghasilkan mikroprosesor pertama pada tahun
1971 untuk Intel dan dikenal sebagai Intel 4004. Teknologi sirkuit terpadu
telah meningkat secara cepat dan dibuktikan dengan perancangan LSI (Large Scale
Integration) sirkuit dan VLSI (Very Large Scale Integration) sirkuit. Dengan
adanya teknologi tersebut, maka anda akan mendapatkan ukuran komputer yang jauh
lebih kecil. Ukuran Mikroprosesor modern biasanya hanya satu inci dan dapat
berisi jutaan sirkuit elektronik. Contoh-contoh komputer generasi keempat
adalah Apple Macintosh dan IBM PC.
Pada
masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU:
IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU
buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dan sebagainya. Ini semua masuk
dalam golongan komputer generasi keempat.Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer
di tempat kerja,cara-cara baru untuk menggali potensi terus dikembangkan.
Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil,komputer-komputer
tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling
berbagi memori, piranti lunak,informasi,dan juga untuk dapat saling
berkomunikasi satu dengan yang lainnya.Komputer jaringan memungkinkan komputer
tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses
tugas.
Dengan
menggunakan perkabelan langsung, yang disebut juga LAN (Local Area Network),
atau kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.
Adapun
ciri-ciri komputer generasi keempat, yakni :
1. Menggunakan MOS (Methal Oxcide Semi
Conductor)
2. Menggunakan memori yang sangat besar
3. Memiliki kecepatan dalam mengolah data
4. Ukurannya menjadi sangat kecil[19]
Dengan
perkembangannya yang semakin canggih, maka sampai saat ini telah banyak
dirasakan manfaatnya dalam berbagai bidang kehidupan, seperti berikut ini:
1. Robot dan otomasi industri
2. Otomasi perkantoran
3. Telekomunikasi
4. Sistem keuangan elektronik
5. Komputer pribadi
6. Sistem informasi ke rumah
7. Surat elektronik dan konferensi jarak
jauh
8. Kecerdasar buatan.[20]
Selain
itu, adapun kelebihan dan kekurangan komputer generasi keempat, yakni :
Kelebihan
:
1. Lebih kuat dan dapat diandalkan
dibandingkan generasi sebelumnya
2. Ukuran yang jauh lebih kecil
3. Kekuatan pemrosesan yang cepat dengan
konsumsi daya yang lebih kecil
4. Menggunakan kipas untuk pemakaian dan
menjaga suhu komputer itu sendiri
5. Tidak memerlukan AC
6. Benar-benar untuk tujuan umum
7. Produksi komersial
8. Tidak terlalu membutuhkan perbaikan
secara rutin
9. Termurah di antara semua generasi
10. Semua jenis bahasa tingkat tinggi dapat
digunakan dalam komputer
Kekurangan:
1. Teknologi yang sangat canggih dan terbaru
diperlukan untuk pembuatan Mikroprosesor
· Generasi
Kelima
Mendefinisikan
komputer generasi kelima (ke-V) menjadi cukup sulit karena tahap ini masih
sangat muda. Komputer generasi kelima sedang dalam perkembangan. Contoh
imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel
karya Arthur C. Clarke berjudul 2001 : Space Odyssey. Hal menampilkan seluruh
fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima.
Banyak
kemajuan di bidang disain komputer dan teknologi semakin memungkinkan pembuatan
komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan
pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model von Neumann. Model von Neumann
akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk
bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah Teknologi Superkonduktor yang
memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat
mempercepat kecepatan informasi.
Jepang
adalah negara yang mempelopori perkembangan komputer generasi kelima, Jepang
terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga
ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk
merealisasikannya. Bila berhasil, komputer generasi kelima akan dapat
menterjemahkan bahasa manusia, manusia dapat bercakap-cakap langsung dengan
komputer, penghemat energi komputer, dapat melakukan diagnosa penyakit yang
lebih akurat dan lain sebagainya.[21]
Para
ilmuwan bekerja keras pada komputer generasi ke-5 dengan beberapa terobosan.
Hal ini didasarkan pada teknik AI (Artificial Intelligence). Komputer bisa
memahami kata-kata yang diucapkan & meniru nalar manusia. Dapat merespon
lingkungannya menggunakan berbagai jenis sensor. Para ilmuwan terus bekerja
untuk meningkatkan kekuatan pemrosesan komputer. Mereka mencoba untuk
menciptakan sebuah komputer dengan IQ nyata dengan bantuan pemrograman canggih
dan teknologi. IBM Watson computeris salah satu contoh komputer yang begitu
canggih. Komputer generasi kelima diharpkan mempunyai kemampuan “kecerdasam
buatan”. Komputer ini akan mempunyai kepandaian yang menyerupai kepandaian
manusia yang nantinya merupakan ciri-ciri dari komputer generasi kelima.[22]
Komputer
portabel pertama yang menyerupai laptop modern diperkenalkan oleh Apple
Powerbooks, dengan built-in trackball, dan kemudian trackpad, dan berlanjut ke
opsional warna layar LCD. IBM ThinkPad sebagian besar terinspirasi oleh desain
Powerbook, dan PowerBook akhirnya digantikan oleh yang modern MacBook. Banyak
dari evolusi komputer portabel telah diaktifkan oleh evolusi mikroprosesor,
display LCD, teknologi baterai dan sebagainya. Evolusi ini akhirnya
memungkinkan komputer yang lebih kecil dan lebih portabel dari laptop, seperti
PDA, tablet, dan smartphone. Kemudian, tentu kemajuan dalam sejarah
perkembangan komputer di teknologi modern akan lebih merevolusi komputer di
masa depan.
Dengan
Teknologi Komputer yang ada saat ini, agak sulit untuk dapat membayangkan
bagaimana komputer masa depan. Dengan teknologi yang ada saat ini saja kita
seakan sudah dapat “menggenggam dunia”. Dari sisi teknologi beberapa ilmuwan
komputer meyakini suatu saat tercipta apa yang disebut dengan biochip yang
dibuat dari bahan protein sitetis.Robot yang dibuat dengan bahan ini kelak akan
menjadi manusia tiruan. Sedangkan teknologi yang sedang dalam tahap penelitian
sekarang ini yaitu mikrooptik serta input-output audio yang mungkin digunakan
oleh komputer yang akan datang.
Secara
prinsip ciri-ciri komputer masa mendatang adalah lebih canggih dan lebih murah
dan memiliki kemampuan diantaranya melihat, mendengar, berbicara, dan berpikir
serta mampu membuat kesimpulan seperti manusia. Ini berarti komputer memiliki
kecerdasan buatan yang mendekati kemampuan dan prilaku manusia. Kelebihan
lainnya lagi, kecerdasan untuk memprediksi sebuah kejadian yang akan terjadi,
bisa berkomunikasi langsung dengan manusia, dan bentuknya semakin kecil.Yang
jelas komputer masa depan akan lebih menakjubkan.[23]
B. Guru
a.
Pengertian
Guru
Guru
dalam bahasa jawa adalah menunjuk pada seorang yang harus digugu dan ditiru
oleh semua murid dan bahkan masyarakat. Harus digugu artinya segala sesuatu
yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakkini sebagai kebenaran
oleh semua murid. Sedangkan ditiru artinya seorang guru harus menjadi suri
teladan (panutan) bagi semua muridnya.
Secara
tradisional guru adalah seorang yang berdiri didepan kelas untuk menyampaikan
ilmu pengetahuan.
Guru
sebagai pendidik dan pengajar anak, guru diibaratkan seperti ibu kedua yang
mengajarkan berbagai macam hal yang baru dan sebagai fasilitator anak
supaya dapat belajar dan mengembangkan
potensi dasar dan kemampuannya secara optimal,hanya saja ruang lingkupnya guru
berbeda, guru mendidik dan mengajar di sekolah negeri ataupun swasta.
Adapun
pengertian guru menurut para ahli:
1. Menurut
Noor Jamaluddin (1978: 1) Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang
bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam
perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri
sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka
bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.
2. Menurut
Peraturan Pemerintah Guru adalah jabatan fungsional, yaitu kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan keahlian atau keterampilan
tertentu serta bersifat mandiri.
3. Menurut
Keputusan Men.Pan Guru adalah Pegawai
Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah.
4. Menurut
Undang-undang No. 14 tahun 2005 Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
b.
Peran dan Fungsi Guru
Para
pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang
harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh
Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997).
Adapun
peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru
Sebagai Pendidik
Guru
adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta
didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas
tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Peran
guru sebagai pendidik (nurturer) berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti
penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain,
moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar,
persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan
hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat
disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab
pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat
laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.
2. 2. Guru Sebagai Pengajar
Peranan
guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik
dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan
peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan
keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi,
maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus
berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam
memecahkan masalah.
Ada
beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu:
Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya,
Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang
bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan
metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan.
Agar
pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa
berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya
ketika mempelajari materi standar.
3. 3. Guru Sebagai Pembimbing
Guru
dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan
dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal
ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan
mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan
kompleks.
Sebagai
pembimbing perjalanan guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan
empat hal berikut:
·
Guru harus merencanakan tujuan dan
mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.
·
Guru harus melihat keterlibatan peserta
didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik
melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka
harus terlibat secara psikologis.
·
Guru harus memaknai kegiatan belajar.
·
Guru harus melaksanakan penilaian.
4. Guru
Sebagai Pemimpin
Guru diharapkan mempunyai kepribadian
dan ilmu pengetahuan. Guru menjadi pemimpin bagi peserta didiknya. Ia akan
menjadi imam.
5. Guru
Sebagai Pengelola Pembelajaran
Guru harus mampu menguasai berbagai
metode pembelajaran. Selain itu, guru juga dituntut untuk selalu menambah
pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang
dirnilikinya tidak ketinggalan jaman.
6. Guru
Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi
para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat
kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk
ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang
dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang disekitar
lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh guru: sikap dasar, bicara dan gaya bicara,
kebiasaan bekerja, sikap melalui pengalaman dan kesalahan, pakaian, hubungan
kemanusiaan, proses berfikir, perilaku neurotis, selera, keputusan, kesehatan,
gaya hidup secara umum.
Perilaku guru sangat mempengaruhi
peserta didik, tetapi peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup
pribadinya sendiri.
Guru yang baik adalah yang menyadari
kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya,
kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti
dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
7. Sebagai
Anggota Masyarakat
Peranan guru sebagai komunikator
pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam
pembangunan disegala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan
kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. Guru perlu juga memiliki kemampuan
untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui
kegiatan olah raga, keagamaan dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus dimiliki,
sebab kalau tidak pergaulannya akan menjadi kaku dan berakibat yang
bersangkutan kurang bisa diterima oleh masyarakat.
8. Guru
sebagai administrator
Seorang guru tidak hanya sebagai
pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan
dan pengajaran. Guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi di
sekolah. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi
teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu
diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti
membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan
dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
9. Guru
Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi
peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan
khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk
menasehati orang.
Peserta didik senantiasa berhadapan
dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada
gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan
penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan
ilmu kesehatan mental.
10. Guru
Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah
lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Dalam hal ini,
terdapat jurang yang dalam dan luas antara generasi yang satu dengan yang lain,
demikian halnya pengalaman orang tua memiliki arti lebih banyak daripada nenek
kita. Seorang peserta didik yang belajar sekarang, secara psikologis berada
jauh dari pengalaman manusia yang harus dipahami, dicerna dan diwujudkan dalam
pendidikan.
Tugas guru adalah menerjemahkan
kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen
yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan
genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi
yang terdidik.
11. Guru
Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat
penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan
menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang
bersifat universal dan merupakan cirri aspek dunia kehidupan di sekitar kita.
Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya
tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk
menciptakan sesuatu.
Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa
berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik,
sehingga peserta didik akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak
melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang
akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan
sebelumnya.
12. Guru
Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu
memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insan dan menyadari bahwa
kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa
pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari
“self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan
rendah diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta
didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan
dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri.
13. Guru
Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek
pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan
hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan
konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi
penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan
prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan
tindak lanjut.
14. Guru
Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan
proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan
rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang
memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini
peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.
Guru sejatinya adalah seorang pribadi
yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan
pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan
potensi anak didik.
Begitu banyak peran yang harus diemban
oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya
tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran
tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus
menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak,
maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan
akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran.
c.
Kompetensi Guru
Menurut Mulyasa kompetensi adalah
perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Menurut Muhaimin, kompetensi adalah
seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam
bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran,
ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus ditunjukkan
sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan,
teknologi maupun etika. Menurut Muhibbin Syah kompetensi adalah kemampuan atau
kecakapan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa pengertian kompetensi guruadalah pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi
bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif dan
psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Selanjutnya menurut Muhibbin Syah,
dikemukakan bahwa kompetensi guru adalahkemampuan seorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak.
Kompetensi guru juga dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang ditampilkan dalam bentuk perilaku cerdas dan penuh
tanggung jawab yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan profesinya .
Menurut Mulyasa kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal,
keilmuan, sosial, spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar
profesi guru yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik,
pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme.
Jadi kompetensi profesional guru dapat
diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi
keguruannya. Guru yang kompeten dan profesional adalah guru piawai dalam
melaksanakan profesinya. Berdasarkan uraian di atas kompetensi guru dapat
didefinisikan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam
menjalankan profesi sebagai guru.
Guru sebagai agen pembelajaran
diharapkan memiliki empat jenis kompetensi guru. Empat kompetensi tersebut
yakni kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan kompetensi profesional.
Sebelum membahas tentang kompetensi
sosial dan kepribadian, penulis uraikan secara singkat tentang kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional.
Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1)
menyatakan “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”
Bahwa guru yang profesional itu
memiliki empat kompetensi atau standar
kemampuan yang meliputi kompetensi Kepribadian, Pedagogik, Profesional, dan
Sosial. Kompetensi guru adalah kebulatan
pengetahuan , keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran. Sebagai agen pembelajaran maka guru dituntut
untuk kreatif dalam mnenyiapkan metode dan strategi yang cocok untuk kondisi anak
didiknya, memilih dan menetukan sebuah metode pembelajaran yang sesuai dengan
indikator pembahasan. Dengan sertifikasi
dan predikat guru profesional yang disandangnya, maka guru harus introspeksi
diri apakah saya sudah mengajar sesuai dengan cara-cara seorang guru
profesional. Sebab disadarai atau tidak
banyak diantara kita para pendidik belum bisa menjadi guru yang profesional
sebagai mana yang diharapkan dengan adanya sertifikasi guru sampai saat
ini.
1. Kompetensi
kepribadian
Adalah
kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi
kepribadian meliputi :
- Kepribadian
yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial,
bangga menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai
dengan norma.
- Kepribadian
yang dewasa yaitu menampilkan
kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etod
kerja sebagai guru.
- Kepribadian
yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam
berpikir dan bertindak.
- Kepribadian
yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadappeserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani.
- Berakhlak
mulia dan dapat menjadi teladan meliputibertindak sesuai dengan norma
religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.
2. Kompetensi
Pedagogik
Kemampuan
pemahaman terhadappeserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Sub
kompetensi dalam kompetensi Pedagogik adalah :
- Memahami
peserta didik secara mendalam yang meliputi memahami peserta didik dengan
memamfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-prinsip
kepribadian, dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.
- Merancang
pembelajaran,teermasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran yang
meliputi memahmi landasan pendidikan, menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik
peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta
menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
- Melaksanakan
pembelajaran yang meliputi menata latar ( setting) pembelajaran dan
melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
- Merancang
dan melaksanakan evaluasi pembelajaran yang meliputi merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment)
proses dan hasil belajar secara berkesinambungan denga berbagai
metode,menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk
menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level), dan memamfaatkan
hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran
secara umum.
- Mengembangkan
peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensinya meliputi memfasilitasi peserta didik untuk
pengembangan berbagai potensi akademik, dan memfasilitasipeserta didik
untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.
3.
Kompetensi Profesional
Adalah
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup
penguasaan materi kurikulummata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan
yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya. Sub kompetensi dalam
kompetensi Profesional adalah :
- Menguasai
substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi yang meliputi memahami materi ajar yang ada dalam
kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang
menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep antar
nmata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam
kehidupan sehari-hari.
- Menguasai
struktur dan metode keilmuan yang meliputi menguasai langkah-langkah
penelitian dan kajian kritis untuk membperdalam pengetahuandan materi bidang
studi.
4.
Kompetensi Sosial
adalah
kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar
Kode etik Guru dan
Dosen
Kode etik adalah pedoman sikap,
tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan kehidupan
sehari-hari.
Isi
Pokok Kode Etik Guru dan Dosen :
- Kewajiban
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Menjunjung
tinggi hukum dan peraturan yang berlaku
- Mematuhi
norma dan etika susila
- Menghormati
kebebasan akademik
- Melaksanakan
tridarma perguruan tinggi
- Menghormati
kebebasan mimbar akademik
- Mengukuti
perkembangan ilmu
- Mengembangkan
sikap obyektif dan universal
- Mengharagai
hasil karya orang lain
- Menciptakan
kehidupan sekolah/kampus yang kondusif
- Mengutamakan
tugas dari kepentingan lain
Pelanggaran
terhadap kode etik guru dan dosen dapat dikenai sanksi akademik, administrasi dan moral.
5. Guru Profesional
1) Pengertian
Guru Profesional
Guru
profesional adalah guru yang mampu menerapkan hubungan yang berbentuk
multidimensional. Guru yang demikian adalah yang secara internal memiliki empat
kompetensi, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi sosial.
2) Kompetensi
Guru
Pada
dasarnya, terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh guru
berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat berkaitan dengan 4 kompetensi
tersebut. Pada hakikatnya guru merupakan profesi, yang mana profesi itu sendiri
merupakan pekerjaan yang didasarkan pada pendidikan intelektual khusus, yang
bertujuan memberi pelayanan dengan terampil kepada orang lain dengan mendapat
imbalan tertentu. Sedangkan profesional sering diartikan sebagai suatu
keterampilan teknis yang berkualitas tinggi yang dimiliki oleh seseorang.
(Iskandar,2009)
Kompetensi
Guru juga merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
74 Tahun 2008 tentang Guru, dinyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki
oleh Guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Berikut akan dijelaskan tentang ke empat kompetensi diatas :
a) Kompetensi
Pedagogik
Kompetensi
pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan
pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif kompetensi
ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Secara
rinci masing-masing elemen kompetensi pedagogik tersebut dapat dijabarkan
menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
- Memahami
peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memamahami
peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif,
memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian,
dan mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik.
- Merancang
pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidik-an untuk kepentingan
pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menerapkan
teori belajar dan pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran
berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai,
dan materi ajar, serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan
strategi yang dipilih.
- Melaksanakan
pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menata latar
(setting) pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
- Merancang
dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki
indikator esensial: melaksanakan evaluasi (assess-ment) proses dan hasil
belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode: menganalisis hasil
penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan
belajar (mastery level), dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran
untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
- Mengembangkan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik
untuk pengembangan berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta
didik untuk mengem-bangkan berbagai potensi nonakademik.
b) Kompetensi
Kepribadian
Kompetensi
kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci setiap elemen kepribadian tersebut
dapat dijabarkan menjadi sub kompetensi dan indikator esensial sebagai berikut:
- Memiliki
kepribadian yang mantap dan stabil. Subkompetensi ini memiliki indikator
esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan
norma sosial; bangga sebagai pendidik; dan memeliki konsistensi dalam
bertindak sesuai dengan norma.
- Memiliki
kepribadian yang dewasa. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial:
menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos
kerja sebagai pendidik.
- Memiliki
kepribadian yang arif. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial:
menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik,
sekolah, dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
- Memiliki
kepribadian yang berwibawa. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial:
memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan
memiliki perilaku yang disegani.
- Memiliki
akhlak mulia dan dapat menjadi teladan. Subkompetensi ini memiliki
indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma religius (imtaq, jujur,
ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta
didik.
c) Kompetensi
Profesional
Kompetensi
professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi
pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan
substansi isi materi kurikulum matapelajaran di sekolah dan substansi keilmuan
yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan
sebagai guru.
Secara
rinci masing-masing elemen kompe-tensi tersebut memiliki subkompetensi dan
indikator esensial sebagai berikut:
- Menguasai
substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi. Subkompetensi ini
memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum
sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau
kohe-ren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antarmata pelajaran
terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan
sehari-hari.
- Menguasai
langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk me-nambah wawasan dan
memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.
d) Kompetensi
Sosial
Kompetensi
sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi
ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut:
- Mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.
Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara
efektif dengan peserta didik.
- Mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga
kependidikan. c. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
C. Hubungan Komputer dan Guru
Guru
dan komputer untuk sekarang ini, sangat saling berhubungan dikarenakan semua
kegiatan yang dilakukan guru dimasa sekarang selalu menggunakan komputer, walaupun
tidak semuanya kegiatan menggunakan komputer, tetapi banyak sekali kegiatan
yang berhungan dengan komputer diantaranya sebgai alat pembelajaran.
Adapun
keuntungan memanfaatkan komputer di dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut:
Manfaat
komputer untuk guru dalam pendidikan, yaitu:
1 Pendidik
dapat memiliki variasi mengajar dengan menggunakan komputer. Menurut Sudjana
dan Rivai (1989) ada beberapa model pembelajaran dengan komputer, yaitu model
latihan dan praktek (drill and practice), model tutorial (tutorials), model
penemuan (problem solving), model simulasi (simulations), dan model permainan
(game). Model pembelajaran ini dapat digunakan pendidik dalam kegiatan
pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik sehingga dapat membantu peserta
didik untuk mengembangkan pengetahuan
mereka.
2 Kemampuan
belajar peserta didik dapat meningkat dengan adanya fasilitas komputer. Mereka
dapat mengerjakan tugas - tugas dengan kreatif melalui komputer karena komputer
mampu menampilkan teks, warna, gerak, suara, video, gambar dan lainnya.
3 Kecerdasan
psikomotorik siswa dapat terangsang dengan adanya pendidikan yang berbasis
teknologi. Siswa dapat menentukan jenis atau arah pendidikan yang mana yang
bermanfaat baginya untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.
4 Komputer
adalah media atau alat bantu untuk memudahkan pekerjaan. Akan tetapi, kunci
terciptanya kualitas pendidikan yang baik adalah dari dalam diri pengguna
komputer tersebut baik pendidik maupun peserta didik. Tanpa adanya kemauan dan
ketekunan dari peserta didik, untuk belajar, komputer hanya akan menjadi benda mati atau pajangan
yang tidak memiliki manfaat.
Adapun manfaat komputer lainnya bagi
seorang guru adalah untuk mempermudah proses pembelajaran, dan juga mempermudah
pengolahan data yang berkaitan erat dengan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan,
Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Jogiyanto.
1988. Pengenalan Komputer. Yogyakarta : Andi Offset.
Nugroho, Eko. 1990.
Pengenalan Komputer. Yogyakarta : Andi Offset.
Internet,
http://fauzanmaverick.wordpress.com/2010/08/15/sejarah-komputer-dari-generasi-pertama-hingga-sekarang/.Di
unduh Kamis, 9 Maret 2016
Kurni
AF, Septi. 2014 Sejarah Perkembangan Komputer, (online) (http://makalahsejarahkomputer2014,blogspot.nl/,
diakses, Maret 2016)
Nurdin,
Muhammmad. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: AR. Ruzz Media
Group
Ratnasari,
Amelia. 2012. Makalah Guru Profesional, (online),
(http://amalia-ratnasari.blogspot.com/2012/06/makalah-guru-profesional.html#ixzz2MsiGLk1L,
diakses, Maret 2016)
Menarikkkk....
BalasHapusterima kasih Pak
BalasHapus