Pendahuluan
Laporan
hasil suatu penelitian yang dilakukan oleh Beacham dkk, (Beacham, N. A.,
Elliott, A. C., Alty, J. L., Al-Sharrah, A., dalam Media Combinations and
Learning Styles: A Dual Coding Approach, Association for the Advancement of
Computing in Education (AACE), 2002),
yang tujuannya untuk mengetahui apakah perpaduan beberapa jenis media akan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang berbasis
komputer. Selain itu, penelitian yang dilaporkan ini juga digunakan untuk
mengetahui apakah gaya belajar siswa berpengaruh pada tingkat pemahaman siswa
terhadap perpaduan beberapa jenis media ini. Perpaduan beberapa jenis media
yang dilakukan telah mempertimbangakan dual coding theory, yang menyatakan
bahwa informasi diproses melalui dua channel yang independent, yaitu channel
verbal dan visual. Hasil penelitian mengindikasikan adanya peningkatan
pemahaman siswa ketika materi pembelajaran disajikan menggunakan suara dan
diagram. Pemahaman berkurang ketika materi pembelajaran disajikan melalui teks
dan diagram. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa suara dan diagram dapat
meningkatkan pemahaman siswa terlepas dari learning style yang lebih disukai
siswa, dan siswa yang gaya belajarnya intuitive cenderung memiliki tingkat
pemahaman lebih baik.
Multimedia
adalah sebuah kombinasi yang saling berkaitan dan teks, foto dan gambar, suara,
animasi, dan video yang dimanipulasi secara digital (Vaughan, 2011). Sedangkan
menurut Hofstetter (2001), multimedia adalah implementasi penggunaan komputer
dalam menyajikan dan menggabungkan teks, gambar, suara, dan video dengan
interface yang mengizinkan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem multimedia
tersebut.
B. Elemen
Multimedia
Lima
Elemen utama multimedia menurut Vaughan (2011) adalah:
- Teks
Teks sudah digunakan selama ribuan tahun
oleh manusia untuk berkomunikasi. Tetapi sebuah kata dapat memiliki banyak
arti, sehingga kata-kata yang digunakan haruslah singkat, padat, dan tepat
sehingga pesan dan data dapat disampaikan dengan baik. Teks umumnya digunakan
untuk merancang judul, menu, dan buttons (Vaughan, 2011).
Ada hal-hal penting yang perlu
diperhatikan oleh perancang multimedia dalam menggunakan teks menurut Dastbaz
(2003) yaitu:
· Penggunaanfont
yang berbeda akan tampak berbeda di beberapa platform
· Penggunaan
tipe font yang khusus membutuhkan pengaturan tertentu pada mesin user
· Dibutuhkan
keseimbangan yang tepat antara ukuran teks, warna, dan efek khusus seperti
anti-alias, dimana teks akan secara halus menyatu dengan background-nya
- Suara
Penggunaan suara dalam multimedia dapat menghasilkan
sebuah perbcdaan dan presentasi multimedia yang biasa dengan presentasi
multimedia yang professional Walaupun begitu, penggunaan suara yang tidak pada
tempatnya dapat merusak presentasi tersebut. (Vaughan, 2011). Ada dua macam
suara yang biasa digunakan di dalam multimedia. yaitu:
·
Digital
Audio
Digital audio adalah hasil konversi dan
gelombang suara yang disimpan ke dalam informasi berbentuk bits atau bytes.
Proses konversi ini disebut digitizing. Kualitas dan hasil digitizing ini
bergantung pada seberapa sening sampel yang diambil atau disebut juga sampling
raie dan berapa banyak angka yang digunakan untuk merepresentasikan tiap-tiap
sampel, atau disebut juga dengan bitdepth (Vaughan, 2011,).
·
MIDI
MIDI adalah singkatan dan Musical
Instrument Digital hitetface, merupakan jenis suara yang paling mudah
diimplementasikan ke dalam sebuah multimedia. MIDI sendiri adalah bentuk
konversi dan suara yang disimpan ke dalam bentuk numenik (Vaughan, 2011).
- Cambar
Ada
duajenis gambar yang dapat dihasilkan oleh computer menurut Vaughan (2011),
yaitu:
Bitmap yaitu sebuah gambar yang dibentuk dan sebuah matriks
yang terdiri dan titik-titik warna Vaniasi warna di dalam gambar bitmap
ditentukan dengan bit yang ditampilkan, dimana n-bit gambar bitmap memiliki 2
macam warna (Vaughan, 2011). Vector drawing adalah gambar yang dihasilkan dan perhitungan
koordinat Carthesian oleh komputer yang biasanya digunakan untuk menghasilkan
bentuk ganis, persegi,lingkaran, oval, danpoirgon (Vaughan, 2011).
Menurut
Dastbaz (2003), secara umum gambar dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
·
Colour graphics: gambar-gambar yang
merepre sentasi kan warna dalam bentuk bit.
·
Gray Scale graphics: gambar yang terdiri
dan warna-warna di antara warna hitam dan putih yang direpresentasikan ke dalam
berbagai tingkat kedalaman warna.
·
Mono graphics: gambar yang hanya
mengandung warna hitam dan putih saja..
- Video
Penggunaan video di dalam sebuah presentasi
multimedia dapat menjadi sebuah media penvampaian pesan maupun informasi yang
sangat efektif. Dalam sebuah proyek multimedia, penggunaan video dapat
meningkatkan penyampaian pesan kepada pengguna secara efektif dan pengguria
akan Iebih mengingat apa yang telah mereka saksikan (Vaughan, 2011). Video
sendiri dapat didetinisikan sebagai penggabungan yang halus dan gambar yang
bergerak dan suara (Dastbaz, 2003).
- Animasi
Animasi merupakan sumber utama dan
sebuah aksi multimedia yang dinamis di dalam sebuah presentasi multimedia.
Animasi sering digunakan untuk mempresentasikan sesuatu yang tidak terlalu
banak memerlukan interaksi penggunanya sehingga presentasi tersebut akan
mengalir berjalan seperti sebuah film. Animasi juga digunakan dalam membantu
sebuah presentasi, seperti efek transisi slide dan lainnya (Vaughan, 2011).
Ada tiga bentuk animasi yang dijelaskan oleh Vaughan
(2011), yaitu
· Animasi 2D adalah animasi yang paling
mudah dibuat, dimana hanya menggunakan dua dimensi saja yaltu sumbu x dan y
pada sumbu Carthesian.
·
Animasi 2V2 D adalah animasi 2D yang
diberikan tambahan sebuah ilusi sumbu z dengan cara menambahkan efek bayangan
pada gambar. tetapi secara keseluruhan gambar itu sendiri tetap pada bidang
datar dua dimensi.
·
Animasi 3D adalah bentuk ruang virtual
yang memiliki 3 dimensi dan pergerakan objeknya dapat melalui tiga sumbu yaitu
sumbu x, y, dan z, sehingga seolah-olah objek tersebut bergerak ke kin, kanan,
atas, bawah, dan menjauhi serta mendekati penontonnya.
C. Aplikasi Multimedia
Pada
zaman sekarang ini, penggunaan aplikasi multimedia sudah merambah ke segala
bidang kehidupan manusia Berikut ini adalah bentuk-bentuk aplikasi multimedia
yang ada menurut Dastbaz (2003) pada bidang:
Tidak
diragukan lagi bahwa bidang pendidikan telah mendapatkan salah satu keuntungan
dengan adanya teknologi multimedia Penggunaan multimedia dalam bidang pendidikan
dapat memperkaya pembelajaran dan materi pendidikan tersebut. Dengan bantuan
gambar, video, animasi, dan suara, materi presentasi dan sebuah mata pelajaran
akan dapat lebih dimengerti. Contoh penggunaan aplikasi multimedia dalam bidang
pendidikan adalah CAI, perangkat ajar, E-Learning,
dan lain-lain.
2. Pelatihan
Dalam
sebuah studi yang dilakukan Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dinyatakan
bahwa pelatihan yang menggunakan multimedia 40% lebih efektif daripada
pelatihan biasanya. Selain itu, pelatihan dengan multimedia dapat meningkatkan
fleksibilitas jadwal pelatihan dan mengurangi biaya pelaksanaan pelatihan.
Fungsi multimedia seperti penggunaan audio, video, animasi, gambar, dan teks
juga sangat membantu memperkaya materi pelatihan yang diberikan. Aplikasi
multimedia dalam bidang pelatihan ini disebut j uga dengan E- Training.
3. Informasi
Penjualan
Aplikasi
multimedia yang biasanya dipakai dalam bidang ini adalah kios informasi. Kios
informasi ini disebutkan sebagai sebuah hardware yang dapat menampilkan gambar,
audio, dan video dengan teknologi touchscreen sebagai alat inputnya. Kios ini
ditempatkan di tempat umum seperti di bandara atau di museum sehingga
pengunjung dapat menerima informasi tentang tempat tersebut.
4. New
Delivery Broadcasting dan periklanan
Permintaan
akan penggunaan media interaktif pada broadcasting dan perikianan meningkat
pada awal tahun 1992, dan semakin berkembang hingga sekarang. Contoh penggunaan
multimedia pada bidang ini antara lain semakin banyaknya website berita yang
menampilkan berita-berita secara up-to-date setiap waktunya dengan video
streaming ataupun live broadcast streaming.
5. Bisnis
dan Penjualan
Teknologi
aplikasi multimedia bersama dengan teknologi World Wide Web (WWW), telah memberikan dampak utama dalam perubahan
cara berbisnis manusia. Teknologi tersebut telah menghilangkan batasan ruang
dan waktu dalam berbisnis, sehingga proses bisnis dapat berjalan kapan saja dan
di mana saja.
Peranan Multimedia pada Guru
Multimedia
sangatlah penting pada guru untuk masa sekarang ini yang mana multimedia mempunyai
fungsi yang sangat menunjang dalam proses belajar mengajar. Adapun salah
satunya hasil dari multimedia adalah media pembelajaran. Fungsi media dalam
kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang sangat menentukan efektifitas dan
efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Secara keseluruhan menurut, McKnow (
Sihkabuden, 2005:19 ) media terdiri dari fungsi yaitu Mengubah titik berat
pendidikan formal, yang artinya dengan media pembelajaran yang sebelumnya
abstrak menjadi kongkret, pembelajaran yang sebelumnya teoritis menjadi
fungsional praktis. Membangkitkan motivasi belajar Memperjelas penyajian pesan
dan informasi. Memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu.
Fungsi media, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz,
seperti yang dikutip oleh Arsyad (2002) bahwa media tersebut memiliki empat
fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi
kompensatoris. Dalam fungsi atensi, media visual dapat menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran. Fungsi afektif dari
media visual dapat diamati dari tingkat “kenikmatan” siswa ketika belajar
(membaca) teks bergambar. Dalam hal ini gambar atau simbul visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa. Berdasarkan temuan-temuan penelitian
diungkapkan bahwa fungsi kognitif media visual melalui gambar atau lambang
visual dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan
mengingat pesan/informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang visual
tersebut.
Fungsi
kompensatoris media pembelajaran adalah memberikan konteks kepada siswa yang
kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali informasi
dalam teks. Dengan kata lain bahwa media pembelajaran ini berfungsi untuk
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dalam bentuk teks (disampaikan secara verbal). Rowntree ( Sihkabuden, 2005: 19) mengemukakan
enam fungsi media, yaitu: Membangkitkan motivasi belajar Mengulang apa yang
telah dipelajari Menyediakan stimulus belajar Mengaktifkan respon murid
Memberikan umpan balik dengan segera Menggalakkan latihan yang serasi Dalam
Sadiman ( 2005:17) secara umum media pendidikan mempunyai fungsi sebagai berkut
: Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Penggunaan media pendidikan secara
tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dengan sifat yang unik
pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,
sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,
maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semua itu harus diatasi sendiri.
Hal ini akan lebih sulit bila latar brlakang lingkungan guru dengan siswa
berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan
kemampuannya dalam : · Memberikan perangasangan yang sama · Mempersamakan
pengalaman · Menimbulkan persepsi yang sama.
Pengalaman Penggunaan Multimedia
Dalam Pembelajaran
Pada awal masuk kedalam dunia
pendidikan, mengajar di salah satu sekolah SMA dalam proses belajar mengajar
dikelas siswa apabila di Tanya apakah sudah faham dengan apa yang sudah saya
jelaskan (tanpa menggunakan alat multimedia) jawabanya kurang faham malah mesti
di ulang ulang untuk dijelaskan kembali, sehingga waktu tidak dapat memenuhi
jam yang telah ditentukan, setelah beberapa kali pembelajaran, setelah kejadian
tersebut saya memberikan tutorial berbentuk teks dalam kertas yang diperbanyak sendiri
oleh peserta didik, hasilnya belum meuaskan juga, selanjutnya saya mencoba menjelaskan
memberikan secara langsung menggunakan proyektor yang mana dalam
langkah-langkahnya saya perlihatkan secara langsung dapat terlihat jelas
kelihatan aplikasi yang saya jalankan kebetulan saya mengajar TIK jadi harus
ada aplikasi yang peserta didik kuasai, hasilnya ada peningkatan, namun
proyektor di sekolah tersebut kondisinya berebutan dan akhirnya saya berikan tutorial
berbentuk video yang dapat diakses oleh siswa melaui Hanphone, laptop, dan PC, maka
hasilnya pun memuaskan peserta didik dapat memahami apa yang harus mereka
fahami dan dapat mempraktekannya dengan baik.
Selang beberapa tahun saya mengajar di
sekolah SMK kebetulan jurusannya Multimedia, maka bertambah juga pengetahuan
saya karena harus dapat mengetahui dan dapat menjelaskan tentang alat-alat
Multimedia, dalam hal hardware maupun softwarenya, setelah satu tahun berjalan
sekolah SMK Negeri tersebut membuka jurusan baru yaitu jurusan Teknik Komputer
dan jaringan, dan saya mengajr juga sampai sekarang di jurusan tersebut dan
dalam pembelajaran nya tidak terlepas dari multimedia karena saya samapi saat
ini untuk pembelajaran praktik seperti saya harus selalu menggunkan multimedia
sebagai media penyampaian materinya, yang mana akhirnya saya ketergantungan
sama yang namanya multimedia.
Kesimpulan
Peranan multimedia dalam pelajaran mempunyai
arti yang sangat penting sekali, yang mana dengan adanya multimedia dapat Memperjelas
penyajian materi (pesan) dalam bentuk visualisasi yang jelas sehingga pesan
tidak terlalu bersifat verbalistis. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan
daya indera. Menjadikan pengalaman manusia dari abstrak menjadi kongkret
Memberikan stimulus dan rangsangan kepada siswa untuk belajar secara aktif
Dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
Dengan memanfaatkan keempat fungsi di atas diharapkan kita dapat mengoptimalkan
fungsi dari media dan mendapatkan efektivitas pemanfaatan media pada proses
pembelajaran.
Daftar
Pustaka
Arief
S Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Latuheru,
John D.1988.
Beacham,
N. A., Elliott, A. C., Alty, J. L., Al-Sharrah, A., (2002). Media Combinations and Learning Styles: A
Dual Coding Approach, Association for the Advancement of Computing in Education
USA: AACE.
Dastbaz,
Mohammad. 2003. Designing Interactive
Multimedia System
New York: McGraw-Hill Company
Hofstetter,
Fread T. (2001). Multimedia Literacy.
Third Edition. MCGraw-Hill
International Edition: New York
Media
Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.Jakarta:Depdikbud &P2
LPTK Setyosari, Punaji, Sihkabuden. 2005.
Online(2012):HTTP://WWW.M-EDUKASI.WEB.ID/2012/04/FUNGSI-MEDIA-PEMBELAJARAN.HTML
dilihat 23 Maret 2016
Voughan,
Tray. 2011. Multimedia: making It Work. 8th
Edition.
New York: McGraw-Hill